Musikal “Man Da U” Berkolaborasi Dengan Budaya Tionghoa Siap Digelar

MEDIA CENTER Palangka Raya – Pagelaran tari Musikal “Man Da U” yang mengkolaborasikan antara seni dari budaya Dayak dengan Tionghoa siap digelar di Betang Hapakat Jalan RTA Milono Kota Palangka Raya pada 1 Maret 2019.

Pagelaran yang digagas para tokoh dan pemerhati serta pelaku budaya maupun para  seniman Dayak maupun Tionghoa  yang ada di Kota Palangka Raya itu, dijadwalkan berlangsung selama tiga hari dan  direncanakan akan dibuka oleh Ketua TP-PKK Kalteng , Yulistra Ivo Azhari yang juga  merupakan istri Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran.

Tokoh budaya Kalteng, Thoeseng Asang mengatakan, jika  budaya itu bersifat dinamis dan universal, eksistensi suatu budaya akan hilang jika tidak ditopang oleh budaya lain.

“Jadi tidak bisa berdiri sendiri namun memerlukan kolaborasi  serta perpaduan dengan budaya-budaya lain,” ungkapnya, saat konferensi pers terkait dengan rencana pelaksanaan pegelaran musikal tersebut, Rabu (27/2/2019).

Seperti halnya pagelaran tari musikal Man Da U ini lanjut Thoeseng, nantinya akan diangkat dalam pergelaran seni budaya tersebut adalah suatu hal yang luar biasa dan jarang terjadi, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi siapapun yang menyaksikan.

“Pagelaran ini akan menjadi istimewa karena perpaduan dua seni budaya. Jadi kami mengajak masyarakat untuk menyaksikan bersama pertunjukan kolaborasi  ini,” ajaknya.

Ditambahkan Thoeseng,  setidaknya kegiatan tersebut dapat menjadi edukasi bagi para pelajar, mahasiswa dan masyarakat  untuk mengapresiasi serta mengahargai budaya sendiri.

“Dalam pagelaran ini kami menargetkan setidaknya ada 1000 orang, khususnya kaum millennial untuk datang menyaksikan apa yang dipertunjukan serta dipentaskan,” ujarnya.

Sementara itu pelaku seni budaya Kota Palangka Raya, Beny Tundan mengatakan, persiapan gelaran tersebut sudah mencapai 95 persen. Pada acara ini kata dia akan melibatkan sekitar 70 orang pelaku seni, yang terdiri dari 10 sanggar, baik seni tari maupun musikal termasuk di dalamnya para pelaku seni dari etnis Tionghoa yang berada di Palangka Raya.

“Karya ini mengambil tema bersama dalam satu rasa, jadi melalui pagelaran ini kita merekatkan serta memperkuat lagi tali silaturahmi melalui seni dan budaya. Salah satunya budaya Dayak yang dikolaborasi budaya Tionghoa,” tutur Beny. (MC. Isen Mulang.1/engga)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *