Lahan Gambut Akan Diteliti Agar Bisa Dijadikan Pertanian Padi

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Berhasilnya lahan gambut bisa ditanami padi di Kelurahan Kampangan langsung mengundang penasaran bagi Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kota Palangka Raya, Barit Rayanto.

Bentuk penasaran itu akan diimplementasikan dengan akan melakukan penelitian terhadap lahan gambut yang ternyata jika dioleh dengan serius bisa ditanami padi, khususnya jenis Inpara yang tahan terhadap minim air dan panas.

Rencana penelitian ini disampaikan Barit saat menghadiri acara panen perdana padi milik Kamdi, Anggota Kelompok Tani Pasti Jadi di Kelurahan Kalampangan, Rabu (6/9/2017).

Dengan dilakukan penelitian, sehingga nantinya akan diketahui kontur lahan gambut seperti apa yang bisa ditanami padi. Sebab jika melihat lahan yang digarap bapak Kamdi ini merupakan gambut yang sering ditanami berbagai macam tanaman dan selalu mendapat nutrisi berupa pupuk.

Berbeda jika dengan lahan gambut yang memang belum pernah sama sekali ditanami, sehingga perlu dikaji. Dengan demikian nantinya akan diketahui formula cara penanganan yang lebih komprehensif, sehingga upaya pemanfaatan lahan gambut untuk lahan pertanian padi bisa sukses untuk mendukung ketahanan pangan.

Barit menjelaskan penelitian terhadap lahan gambut bisa melibatkan pihak universitas. Dia ingin nantinya lahan gambut di Kalimantan, khususnya Palangka Raya bisa dimanfaatkan dengan baik untuk kepentingan pertanian.

Dia mencontohkan di Sumatera Selatan, lahan gambut sudah bisa dimanfaatkan dengan baik untuk lahan pertanian. Maka dari itu selain dilakukan penelitian, maka tidak ada salahnya dinas teknis atau petani Palangka Raya belajar ke Sumatera Selatan agar bisa mengolah lahan gambut dengan baik seperti di Sumatera Selatan.

“Padi milik bapak Kamdi ini merupakan cerminan bahwa lahan gambut tetap bisa ditanami, masalah produktif atau tidak itu ke depan bagaimana kita pengembangannya,” tuturnya. (MC. Isen Mulang/engga)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *