Kendalikan Rabies Maksimalkan KIE

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) setempat, sejauh ini terus mengoptimalkan pengendalian penyakit rabies.

Demikian hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Palangka Raya, Renson melalui Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan), drh Eko Hari Yuwono, Senin (29/5/2023).

Lebih lanjut Eko mengatakan, DPKP melalui Bidang Keswan, Kesmavet, telah melakukan berbagai langkah pengendalian penyakit rabies. Salah satunya pelayanan vaksinasi rabies gratis.

“Pelayanan vaksinasi rabies gratis ini kami lakukan door to door melalui kader vaksinator rabies yang kami bentuk,” ungkapnya.

Selain pelayanan vaksinasi rabies gratis door to door lanjut Eko, pelayanan vaksinasi gratis juga dibuka di klinik hewan yang ada pada DPKP Palangka Raya.

“Disamping itu DPKP Palangka Raya, setiap tahun juga melaksanakan kegiatan sterilisasi gratis untuk kontrol populasi hewan peliharaan,” ujarnya menambahkan.

Dijelaskan Eko, tujuan sterilisasi dimaksud adalah untuk mengontrol jumlah populasi hewan peliharaan. Baik anjing, kucing atau hewan peliharaan lainnya. Selain itu, sterilisasi bertujuan untuk mencegah dan menekan penyakit yang disebabkan oleh banyaknya jumlah hewan liar, dan berdampak pada masyarakat.

Sementara itu disinggung masih banyaknya masyarakat yang belum memahami gejala rabies, berikut bahayanya, maka salah satu langkah yang dilakukan kata Eko adalah memaksimalkan pelaksanaan strategi KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) kepada masyarakat.

“Strategi pelaksanaan KIE ini kami maksimalkan melalui kader vaksinasi rabies, petugas penyuluh, medsos. Termasuk group-group pecinta hewan di Kota Palangka Raya,” tuturnya.

Disadari tambah Eko, permasalahan yang kerap di hadapi petugas vaksinator rabies di lapangan adalah, masih adanya warga yang menolak hewan peliharaannya di vaksin. Kemudian ada juga dikarenakan faktor hewan peliharaan yang sulit di pegang oleh pemiliknya sehingga tidak bisa divaksin, serta pengendalian populasi Hewan Penular Rabies (HPR) liar yang belum stabil. (MC. Kota Palangka Raya.1/nd)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *