BRG Restorasi 366746 Ribu Hektar Lahan Gambut Di Kalteng

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Pada tahun 2018 lalu Badan Restorasi Gambut (BRG) telah merestorasi 366.746 hektar lahan gambut di Provinsi  Kalimantan Tengah.  Luasan lahan terdampak kegiatan restorasi seluas itu dilakukan  BRG bersama para mitra dan masyarakat yang ada di provinsi kalteng. 

Deputi Bidang Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan BRG, Myrna A Safitri mengatakan BRG terus melakukan upaya aktif restorasi gambut melalui kegiatan pembasahan  kembali (rewetting), revegetasi dan revitalisasi sosial ekonomi masyarakat di Kalteng.

“Pembasahan ekosistem gambut merupakan upaya awal pencegahan kebakaran. Namun kita tetap waspada karena kebakaran lahan masih berpotensi terjadi,” ungkapnya saat acara diskusi media di Palangka Raya, Jumat (22/2/2019).

Dikatakan, kerusakan gambut yang sangat parah tentu memerlukan waktu panjang untuk pemulihan, karena gambut belum sepenuhnya kembali pada kondisi semula. Namun demikian BRG mencatat ada penurunan titik panas secara signifikan pada lokasi yang makin dekat dengan Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut (PIPG).

“Jika  berada pada radius 0-1 km dari PIPG, rata-rata hanya ada 2,4% hotspot. Semakin jauh dari PIPG, hotspot bertambah. Misalnya pada jarak 1-2 km, ditemukan 5,6% hotspot dan pada jarak lebih dari 2 km ada 92% hotspot, Artinya apa bila Lahan gambut berada jauh dari titik PIPG maka titik api untuk membakar lahan makin besar,” jelas Myrna.

Disampaikan Myrna, di tahun 2018, OPD Lingkungan Hidup Kalteng telah membangun 2.500 unit sumur bor, 1.250 unit sekat kanal. Sementara itu, melalui mekanisme Penugasan kepada Taman Nasional, dibangun 100 sekat kanal, 1.500 sumur bor serta 15 titik timbun kanal untuk program rewetting.

Ditempat yang sama Mireta Ilona dari Tim Restorasi Gambut (TRG) Kalteng yang dalam hal ini mewakili Sekda Provinsi Kalteng Fahrizal Fitri yang juga merupakan Ketua  Tim Restorasi Gambut (TRG) Kalteng mengatakan, jika Kalteng mendapat penghargaan sebagai pelaksana Tugas Pembantuan (TP) terbaik dari BRG. Pemerintah daerah kata dia mengapresiasi program penempatan fasilitator di desa-desa peduli gambut, untuk memanfaatkan infrastruktur pembasahan, termasuk pengelolaan lahan gambut tanpa dibakar.

“Ini dapat mendorong revitalisasi dalam banyak sisi perekonomian dan kehidupan masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu Yanto Alam Kepala Desa Gohong Kabupaten Pulang Pisau menyatakan bahwa, upaya restorasi gambut di desanya membuahkan hasil. Dimana para aparat, petani dan warga desa pun bekerja sama untuk memanfaatkan infrastruktur pembahasan lahan gambut dan pengelolaan lahan gambut tanpa dibakar.

“BRG bersama dengan masyarakat Desa Gohong telah melakukan pengelolaan lahan gambut yang kritis dengan cara tanpa dibakar,” ucapnya. (MC. Isen Mulang.1/engga)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *