Bahan Baku Minim Jadi Kendala Produksi Obat-Obatan (Herbal) Tradisional Khas Kalteng

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Bahan Baku minim menjadi kendala utama dalam memproduksi obat-obatan (herbal) tradisional khas kalteng hal ini diungkapkan, Gading seorang peracik obat tradisional di Kota Palangka Raya saat dibincangi awak media center isen mulang pada stand pameran di Kuala Kapuas, Rabu (2/5/2018)

Obat (herbal) tradisonal ini berbahan langsung dari kekayaan alam kalteng seperti pasak bumi, bawang dayak, saluang belum, kina,  kalapapa dan lainnya.

Dia menambahkan untuk sekali produksi obat (herbal) tradisional ini, mereka harus mencari ke hutan-hutan yang ada di sekitar bahkan sampai menginap selama 1 minggu.

Hal ini lah yang mengakibatkan ongkos produksi menjadi mahal sehingga mau tidak mau mereka harus menjual dengan harga yang agak mahal, tuturnya.

Adapun obat (herbal) tradisional ini sudah dikemas menjadi berbentuk teh celup, kapsul, ekstrak, bubuk maupun masih dalam bentuk aslinya.

Gading juga mengharapkan peran serta pemerintah dalam upaya melestarikan tanaman obat( herbal) tradisonal ini baik berupa bantuan kredit lunak, kemudahan perijinan usaha dan juga alokasi lahan pembudidayaan tanaman obat.

Bahkan dia menyampaikan bahwa obat (herbal) tradisional buatannya pernah mendapatkan penghargaan sebagai juara 3 dari Kementrian Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia pada kegiatan Pameran Tingkat Nasional di Jakarta, tutupnya( MC. Isen Mulang/ engga)

1 reply

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *