Manyipet Olahraga Tradisonal Favorit Di FBIM

MEDIA CENTER, Palangka Raya โ€“ Setelah sempat vakum dua tahun akibat pandemi Covid-19, akhirnya Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) dalam rangka memperingati hari jadi Provinsi Kalteng ke-65 Tahun 2022, kembali bisa digelar di Kota Palangka Raya mulai dari tanggal 17 sampai dengan 22 Mei 2022.

Salah satu yang menjadi pusat perhatian dari perhelatan FBIM ini adalah banyaknya mata lomba yang dilombakan. Baik seni budaya, kearifan lokal hingga olahraga tradisional.

Seperti pada hari Sabtu (21/5/2022) pagi, di area lapangan Taman Budaya Kalteng Jalan Temanggung Tilung Palangka Raya, dimana salah satu olahraga favorit pada FBIM yang diikuti banyak peserta serta menyedot banyak penonton adalah Manyipet atau Menyumpit

โ€œManyipet ini merupakan bagian dari tradisi dan kearifan lokal masyarakat Dayak di Bumi Tambun Bungai, dimana pada jaman dulu, Sipet sering digunakan untuk senjata berburu,โ€ kata Hasanudin, salah satu koordinator mata lomba olahraga tradisional pada FBIM 2022.

Menurutnya, seiring perkembangan jaman, maka pengetahuan tentang tradisi manyipet sudah mulai terkikis. Karena itu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Kalimantan Tengah, terus berupaya melestarikannya. Salah satu sarananya yakni melalui FBIM.

โ€œBagusnya pada mata lomba manyipet atau menyumpit ini banyak diikuti peserta dari Kabupaten dan kota yang ada di Kaltengโ€ ungkap Hasanudin disela-sela pelaksanaan mata lomba manyipet di FBIM tersebut.

Diharapkan tambah dia, melalui kegiatan yang dikemas dalam perlombaan FBIM itu mampu memicu semangat generasi muda di Kalteng untuk dapat mencintai olahraga tradisional ini. Sehingga dengan demikian kearifan lokal yang terkandung di dalamnya bisa terus dilestarikan dan diselamatkan hingga generasi ke generasi.

โ€œBanyaknya permainan tradisional suku Dayak yang perlu dijaga dan dilestarikan agar tidak tergerus jaman. Seperti permainan Balogo, Bagasing, Mangaruhi, Sepak Sawut, Habayang, Besei Kambe dan banyak lagi olahraga atau permainan tradisonal khas Dayak lainnya,โ€ pungkas Hasanudin. (MC. Isen Mulang.1/nd)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *