Sepak Sawut ‘Unik’ Dan ‘Ekstrim’ Sedot Penonton FBIM

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Sepak Sawut (sepak bola api), tampaknya juga menjadi mata lomba olahraga tradisional yang banyak menyedot perhatian penonton pada perhelatan even Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2022.

Seperti pada Rabu (18/5/2022) malam lalu,
riuh sorak sorai serta luapan kegembiraan terlihat pada pertandingan sepak sawut yang digelar dilapangan ukuran mini, di area Taman Budaya Kalteng Jalan Temanggung Tilung Kota Palangka Raya.

Koordinator pertandingan sepak sawut pada FBIM 2022, Yerson mengatakan, pada setiap perhelatan FBIM maka sepak sawut salah satu lomba yang ramai ditonton selain lomba tradisonal khas Kalteng lainnya, seperti tari daerah, karungut, mangenta, mangaruhi, maneweng, jukung hias, lomba balogo. Kemudian lomba bagasing-habayang, manyipet dan lawang sakepeng.

Dikatakan, ramainya penonton menyaksikan lomba sepak sawut ini, mengingat cara permainannya seperti sepak bola atau bola futsal pada umumnya, dimana dalam setiap tim terdiri dari 5 pemain dengan durasi menit bermain yang sudah ditentukan.

Hanya saja yang membedakan dalam sepak sawut yakni, bola yang digunakan terbuat dari bongkahan sabut kelapa tua yang telah kering dan serat-serat bola kelapa dipoles minyak tanah lalu dibakar sampai mengeluarkan api yang membara, kemudian dimainkan.

“Permainan sepak sawut ini sedari dulu dilakukan pada malam hari, supaya terlihat kobaran dan percikan api. Kalau penerangan lapangan hanya secukupnya saja,” tutur Yerson.

Lebih lanjut ia menjelaskan, permainan sepak sawut dalam budaya dan kearifan lokal di Kalteng, hanya bisa dimainkan pada kondisi tertentu yang menjadi adat istiadat turun temurun, dimana konon dahulunya sepak sawut digunakan sebagai ritual acara kematian atau untuk mengusir roh-roh jahat.

“Nah, pada even FBIM ataupun Palangka Fair dan kegiatan budaya Kalteng lainnya, maka sepak sawut selalu dimasukan dalam agenda kegiatan,”ungkap Yerson.

Adapun pada pelaksanaan lomba sepak sawut pada FBIM 2022, maka kontingen Kota Palangka Raya meraih juara 1, kemudian kontingen Sukamara juara 2 dan kontingen Barito Timur juara 3. (MC. Isen Mulang.1/wspd)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *