Dua Alat Kelengkapan DPRD Semarang Kaji Banding Ke Palangka Raya

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Anggota DPRD Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah melakukan kaji banding ke DPRD Kota Palangka Raya, Senin (13/8/2018).

Rombongan DPRD Semarang ini terdiri dari dua alat kelengkapan anggota dewan yang sedang melakukan studi banding ke ibukota Provinsi Kalimantan Tengah.

Yaitu Badan Kehormatan (BK) DPRD Semarang dan Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Semarang. Totalnya ada sekitar 11 anggota DPRD Semarang.

Kedua anggota alat kelengkapan anggota DPRD Semarang ini memiliki tujuan yang berbeda. Untuk Bapemperda DPRD Semarang melakukan dialog dengan Bapemperda DPRD Kota Palangka Raya.

Sedangkan anggota BK DPRD Semarang juga melakukan dialog dengan BK DPRD Kota Palangka Raya. Bapemperda DPRD Semarang belajar mengenai teknis pembuatan peraturan daerah.

Dalam penjelasannya Anggota Bapemperda DPRD Kota Palangka Raya, Riduanto menjelaskan tahapan sebelum membuat perda terlebih dahulu materi Raperda dibahas dengan melibatkan pihak akademisi, Kemenkumham, SOPD teknis, bagian hukum, dan Bapemperda. (MC. Isen Mulang/engga)

Kualitas Mutu Pendidikan Jadi Fokus Utama Disdik Palangka Raya

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Sahdin Hasan mengatakan, memasuki ajaran baru tahun ini pihaknya akan memfokuskan pada upaya peningkatkan kualitas serta mutu pendidikan. 

Hal itu dilakukan, mengingat tingginya pemahaman masyarakat akan arti penting pendidikan bagi anak didiknya.

“Wajib belajar sembilan tahun sudah berjalan maksimal. Maka selanjutnya adalah bicara kualitas mutu pendidikan,” kata Sahdin, Senin (13/8/2018).

Namun begitu, lanjut Sahdin, bukan berarti upaya pengontrolan terhadap program wajib belajar sembilan tahun diabaikan, akan tetapi tetap dilakukan, terutama memonitor dan menjaring apakah masih ada anak-anak putus sekolah (APS).

“intinya, jangan sampai masih ada anak usia sekolah yang tidak mengenyam pendidikan. Maka itu persoalan ini akan terus dilakukan penjaringan oleh pihak Disdik,” tuturnya.

Sementara berkaitan dengan  peningkatan mutu pendidikan, maka Disdik akan menerapkan orientasi pada pemenuhan nilai standar nasional pendidikan. 

“Kami terus mendorong kemampuan guru sebagai ujung tombak pendidikan, terutama tentang metode pengajaran dan kurikulum. Dengan begitu kualitas pendidikan dapat terus meningkat dari waktu ke waktu,” cetusnya. (MC. Isen Mulang.1/engga)

Bendera Sepanjang 320 Meter Terbentang Di Jembatan Kahayan Palangka Raya

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Polres Palangka Raya didukung Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya, menggelar pembentangan bendera merah putih di sepanjang Jembatan Kahayan Palangka Raya, Senin (13/8/2018).

Pembentangan bendera merah putih dengan panjang 320 meter lebih tersebut, tidak lain untuk memaknai sekaligus memeriahkan hari ulang tahun (HUT) Negara Republik Indonesia ke 73.

Acara pembentangan bendera merah putih tersebut, selain dihadiri secara langsung Walikota Palangka Raya HM Riban Satia, Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul Rein Krisman Siregar., Ketua DPRD Kota Palangka Raya Sigit K Yunianto. Istimewanya acara tersebut juga dihadiri  Kapolda Kalteng, Irjen Pol Anang Revandoko bersama dengan  Brigjen Pol Gatot Subroto dari wasrik Itwil II Itwasum Polri, serta unsur Forkopimda Kalteng dan Kota Palangka Raya.

Sebelum dilakukannya pembentangan bendera tersebut, acara terlebih dahulu dirangkai dengan kegiatan panggung suara kebangsaan dengan tajuk Bentang Merah Putih 2018 yang digelar pihak Kesbangpol Kota Palangka Raya, di Taman Pasuk Kameloh, Jalan S Parman.

Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul Rein Krisman Siregar mengatakan, pembentangan bendera merah putih memiliki arti penting dalam membangun semangat nasionalisme.

“Bendera merah putih menjadi simbol pemersatu bangsa, jadi bukan hanya semboyan namun telah menjadi kekayaan hakiki bangsa. Karena itu kita harus terus menjaga dan mempertahankannya,” tegasnya.

Sementara itu Walikota Palangka Raya HM Riban Satia menyampaikan apresiasi kegiatan bentang bendera tersebut. Dimana menurutnya,  bendera merah putih merupakan sarana pemersatu, identitas dan wujud eksistensi bangsa yang menjadi simbol kedaulatan dan kehormatan.

“Sang merah putih merupakan manifestasi kebudayaan berakar dari perjuangan bangsa, kesatuan dan keberagaman untuk mewujudkan cita-cita bangsa. Maka itu merah putih harus menjadi inspirasi kita dalam mempertebal semangat kebangsaan,” tuturnya.

Adapun pada acara tersebut ditandai dengan penekanan tombol sirena menandai dibentangkannya bendera merah putih di sepanjang Jembatan Kahayan, yang dilakukan bersama oleh Kapolda Kalteng, Irjen Pol Anang Revandoko Brigjen Pol Gatot Subroto, Walikota Palangka Raya HM Riban Satia, Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul Rein Krisman Siregar, Ketua DPRD Kota Palangka Raya Sigit K Yunianto serta salah seorang putri dari Tjilik Riwut, pahlawan nasional asal Kalteng. (MC. Isen Mulang.1/engga)

22 Titik Api Terpantau Di Kalimantan Tengah

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Titik panas atau hot spot di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah terus meningkat selama musim kemarau hingga Agustus 2018 ini.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Palangka Raya mencatat per 10 Agustus 2018 saja ada 22 hot spot terpantau di 13 kabupaten dan satu kota.

Terpantau paling banyak titik api berada di wilayah Kabupaten Kotawaringin timur sebanyak 9 titik. Kemudian disusul Kabupaten Seruyan 4 titik.

Kabupaten Pulang Pisau 2 titik, Kabupaten Katingan 2 titik, Kabupaten Kapuas 1 titik, Kabupaten Kotawaringin Barat 1 titik, Kabupaten Barito Timur 1 titik, dan Kabupaten Lamandau 1 titik.

22 titik api ini terpantau oleh Satelit Terra, Satelit Aqua, dan Satelit SNPP mulai pukul 07.00 WIB pada 10 Agustus 2018 sampai pukul 06.00 WIB pada Sabtu (11/8/2018).

Dari 12 titik api ini jika dilihat kejadiannya paling banyak terjadi antara pukul 12.47 WIB dan pukul 12.51 WIB. Ada pula pukul 09.55 WIB dan pukul 22.13 WIB. Sedangkan untuk kota Palangka Raya tidak terlihat adanya titik api (MC. Isen Mulang/engga)

40 Guru Dari Empat Sekolah Imbas Ikuti In House Training

MEDIA CENTER, Palangka Raya – SMAN 5 Palangka Raya kembali menggelar lanjutan In House Training (IHT) dalam program sekolah rujukan kepada empat sekolah imbas Sabtu, 11 Agustus 2018. 

Kurang lebih 40 guru, termasuk guru dari SMAN 6 Palangka Raya, SMAN 10 Palangka Raya, SMA PGRI 2 Palangka Raya, dan SMA NU Palangka Raya mengikuti kegiatan yang bertema ‘Mengembangkan RPP Berbasis Keterampilan Abad 21’. 

Arbusin Kepala SMAN 5 Palangka Raya, mengajak para guru agar selalu merencanakan kegiatan pembelajaran secara sistematis sesuai panduan implementasi kurikulum 13 (K-13) agar keberhasilan pembelajaran bisa terwujud.

“Pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini sangat penting agar kita bisa menyelenggarakan pembelajaran yang sistematis, terencana, dan terstruktur. RPP harus bisa dilaksana dengan baik agar siswa bisa belajar maksimal untuk meraih keterampilan 4C abad 21 yakni mampu berpikir kritis (critical thinking), kreatif (creative), komunikatif (communicative), dan kolaboratif (colaborative),” jelasnya.

Sesi kegiatan diisi dengan paparan dan diskusi. Dalam IHT ini mneghadirkan nara Yovie Istanto, M.Pd dan Adriansyah M.Pd dari provinsi Kalimantan Tengah.

“Keselarasan kurikulum berarti kesesuaian antara kompetensi dalam kurikulum dengan materi yang dipelajari siswa dan penilaian hasil pembelajaran. Oleh karena itu guru harus menetapkan materi yang harus dipelajari, waktu yang ditentukan. Tujuan, materi, pembelajaran, dan penilaian harus selaras dan bisa memberikan umpan balik,” tutur Yovie.

Kemudian Adriansyah menekankan pentingnya guru memastikan bahwa kurikulum 2013 terlaksana dalam kegiatan pembelajaran di kelas atau ruang pembelajaran. (MC. Isen Mulang/engga)

Insentif Penyuluh Agama Non PNS Perlu Ditingkatkan

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya terus memberikan pembinaan serta dorongan kepada ratusan penyuluh agama dan penyuluh pembangunan, yang selama ini telah melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai ujung tombak yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Salah satu wujud penghargaan atas kontribusi para penyuluh non PNS tersebut, maka Pemko Palangka Raya memberikan honor atau insentif mengingat strategisnya peran para penyuluh selama ini.

“Memang besaran insentifnya masih jauh dari harapan. Ya maunya bisa setara UMK atau UMR. Namun inilah yang bisa diberikan, semoga kedepannya bisa meningkat,” ujar Walikota Palangka Raya HM Riban Satia, saat acara pelatihan manajemen masjid dan pengkaderan Khatib dan Da’i, Sabtu (11/8/2018), dirujab walikota Palangka Raya.

Saat ini kata Riban, penyuluh diberi insentif dengan kisaran Rp 200-400 ribu per bulan, yang disesuaikan dengan bidangnya masing-masing. Namun semuanya kata dia, bisa dimaklumi mengingat anggaran pemerintah kota yang masih sangat sedikit, akan tetapi setidaknya sudah ada upaya yang bisa diberikan kepada para penyuluh.

Seharusnya lanjut Riban, penyuluh adalah mitra kerja pemko, sehingga keberadaanya sangat dibutuhkan terutama untuk menyampaikan berbagai komponen penting kemasyarakatan ataupun pembangunan. Apabila penyuluh mampu melakukan fungsi dan tugasnya dengan baik, maka akan berimplikasi terhadap kelancaran pembangunan daerah.

“Setidaknya masyarakat memahami upaya pemerintah dalam menjalankan pembangunan selama ini. Baik capaian maupun keberhasilan maupun kekurangan,” pungkasnya. (MC. Isen Mulang.1/engga)

Palangka Raya Memiliki Penyuluh Pembangunan Dari Lintas Agama

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Walikota Palangka Raya HM Riban Satia mengatakan, Palangka Raya bisa jadi satu-satunya daerah di Indonesia yang memiliki penyuluh pembangunan non PNS  dari lintas agama.

Menurutnya, kalau untuk penyuluh agama non PNS secara umum semua daerah ada. Tetapi untuk penyuluh pembangunan yang penyuluhnya berasal dari tokoh-tokoh agama maka Palangka Raya melakukannya.

Ungkapan tersebut disampaikan Riban saat acara pelatihan manajemen masjid dan pengkaderan Khatib dan Da’i, Sabtu (11/8/2018), dirujab walikota Palangka Raya.

Dikatakan, kenapa Pemko Palangka Raya merasa perlu adanya penyuluh pembangunan, tidak lain diharapkan dapat membantu membangun sinergitas pembangunan daerah yang dilakukan pemerintah dengan masyarakat.

“Para tokoh agama, seperti ustaz, ustazah, pastor, pendeta dan tokoh agama lainnya memiliki massa, sehingga kami yakin melalui para tokoh agama ini mampu menyelaraskan pembangunan,”tutur Riban.

Terlebih kata dia Kota Palangka Raya saat ini telah mengarah menjadi kota besar, maka peran penyuluh pembangunan sangat strategis. Sebut saja manakala, program pemerintah terkait pengelolaan sampah, maka peran penyuluh pembangunan adalah mengajak masyarakat untuk berprilaku hidup bersih.

“Intinya tugas pokok penyuluh pembangunan adalah menyelaraskan pembangunan pemerintah daerah dengan masyarakat,” ucap Riban. (MC. Isen Mulang.1/engga)

PD-DMI Palangka Raya Gelar Pelatihan Manajemen Masjid Khatib Dan Da’i Muda

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Walikota Palangka Raya HM Riban Satia membuka secara resmi kegiatan pelatihan manajemen masjid, pengkaderan khatib dan da’i muda, Sabtu (11/8/2018), mengambil tempat dirujab walikota Palangka Raya.

Kegiatan pelatihan yang digagas Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia (PD-DMI) Kota Palangka Raya itu, diikuti puluhan pengurus ta’mir pemuda remaja masjid dan ormas Islam se Kota Palangka Raya, serta pemateri H. Ahmad Yani dari pengurus PD-DMI Pusat.

Riban mengatakan, pemberdayaan manajemen masjid, mempunyai peran penting dalam membangun kehidupan umat.

“Selain sebagai tempat ibadah, masjid diharapkan dapat menjadi tempat bagi pemberdayaan umat. Sebab itu diperlukan upaya membangun manajemen masjid yang tersistem baik,” ucapnya.

Sedangkan berkaitan dengan pengkaderan khatib dan da’i muda lanjut Riban, maka diharapkan Palangka Raya memiliki banyak khatib maupun da’i muda yang amanah dan profesional. “Khatib dan da’i kita selama ini memang masih kekurangan, terlebih da’i dari kaum perempuan,” tuturnya.

Sementara itu Ketua PD-DMI Kota Palangka Raya, mengatakan, digelarnya pelatihan manajemen masjid, pengkaderan khatib dan da’i muda, tidak lain guna menunjang program kemakmuran dan kejayaan ummat.

“Kegiatan ini digelar dari 11-12 Agustus 2018, yang diikuti utusan masjid, pengurus DMI dan ormas Islam,” paparnya (MC. Isen Mulang.1/engga)

Kwarcab Pramuka Palangka Raya Kirim Peserta KPN Ke Malang

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kota Palangka Raya mengirim 11 peserta untuk mengikuti Karang Pamitran Nasional (KPN) ke Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Acara pelepasan 11 anggota Pramuka ini dilakukan di rumah jabatan Wakil Walikota Palangka Raya, Mofit Saptano Subagio, Sabtu (11/8/2018) pukul 12.30 WIB.

Acara pelepasan peserta KPN ini juga dirangkai dengan jamuan makan siang bagi peserta orientasi Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Kota Palangka Raya.

Dalam laporannya Kepada Badan Diklat Gerakan Pramuka Kota Palangka Raya, Kadarismanto mengatakan total yang berangkat ke Malang ada sekitar 15 orang, termasuk pendamping. 

“Mereka ini akan berangkat Senin 13 Agustus 2018, mengikuti KPN bersama anggota Pramuka seluruh Indonesia di Malang 13-17 Agustus 2018,” ucapnya.

Kadarismanto mengatakan banyak kegiatan yang akan diikuti peserta Pramuka selama di Malang. Di antaranya melakukan bakti sosial dan pelatihan. (MC. Isen Mulang/engga)

Walikota Terpilih Berikan Bantuan Kepada Bayi Yang Dibuang Ibunya

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Secara spontanitas Walikota Palangka Raya terpilih, Fairid Naparin memberikan bantuan kepada bayi yang sedang dirawat di RSUD Doris Sylvanus, Jumat (10/8/2018).

Fairid memberikan perhatian serius kepada si bayi, karena bayi mungil yang diperkirakan berumur tiga hari itu dibuang ibunya setelah baru dilahirkan.

Apalagi kondisi bayi dalam kondisi tidak normal. Usus si bayi berada di luar, sehingga harus dioperasi. Karena itu kondisinya harus dipulihkan agar bisa dioperasi.

Selain dari uang pribadinya, bantuan ini juga dikumpulkan dari para kader partai yang ikut menjenguk si bayi. Hasilnya dana yang terkumpul selanjutnya diserahkan kepada Humas RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya, dr Theodorus. Diharapkan dengan uang ini bisa digunakan untuk keperluan si bayi selama dirawat.

Alasan Fairid memberikan bantuan kepada si bayi karena masalah ini adalah masalah kemanusiaan, sehingga harus dibantu oleh siapa pun, termasuk pemerintah.

“Sebelum saya datang ke sini tanya kepada dinas sosial mengenai apa yang sudah dibantu untuk si bayi, namun karena tidak ada anggaran, maka dinas sosial tidak bisa memberikan bantuan,” tuturnya.

Menurut Fairid, kapasitas Dinas Sosial Kota Palangka Raya dalam kasus penemuan bayi ini hanya sebatas memfasilitasi dan koordinasi dengan pihak rumah sakit.

Fairid berharap ke depan selama kepemimpinannya semua jajarannya cepat tanggap bila ada masalah sosial agar cepat ditangani tanpa harus diminta oleh pimpinan. (MC. Isen Mulang/engga)