17 Destinasi Raih Penghargaan ISTA Tanjung Puting Diantaranya

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Penganugerahan Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) 2018 yang dilaksanakan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI, telah dilaksanakan pada Jum’at, 30 November 2018 yang lalu. 

Hasilnya, sebanyak 17 pengelola destinasi  oleh panita atau juri Kemenpar ditetapkan sebagai pemenang karena dinilai telah menerapkan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism) dari jumlah pendaftar ISTA sebanyak 176  destinasi wisata.

Ke-17 pememang tersebut yakni Taman Wisata Pendidikan Purbasari Pancuran Mas, Desa Wisata Pujon Kidul (Jawa Timur), Kampung Belajar Tanoker (Jawa Timur), Dkandang Amazing Farm Depok (Jawa Barat), Kampung Ekowisata The Lodge Maribaya (Jawa Barat), Kampoeng Cinangneng (Jawa Barat), Ekowisata Tangkahan (Sumatera Utara).

Kemudian  Destinasi Taman Nasional Tanjung Puting (Kalimantan Tengah), Kawasan Wisata Pantai Pandawa (Bali), Taman Nasional Bali Barat, Ulun Danu Baratan (Bali), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Nihi Sumba (Sumba Committee), Desa Adat Waerebo (Nusa Tenggara Timur), WAHA Tourism Community (Desa Waha, Sulawesi Tenggara), Wisata Kei (Maluku), serta Papua Explorers Resort (Papua Barat).

“Taman Nasional Tanjung Puting, menjadi satu-satunya di pulau Kalimantan yang mendapatkan penganugerahan penghargaan ISTA 2018 oleh Kemenpar RI,”ungkap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalteng, Guntur Talajan, Sabtu (01/12/2018)

Menurut Guntur, hasil yang membanggakan tersebut merupakan pengakuan pihak Kemenpar, bahwa destinasi Tanjung Puting telah mampu melaksanakan prinsip  pariwisata berkelanjutan serta produk wisata berkelanjutan.

“Jadi ajang ISTA ini merupakan ajang tertinggi atau eskalasi pencapaian tingkat nasional, terutama terhadap keberhasilan kepariwisataan suatu daerah yang mampu mengembangkan kepariwisatan,” ujarnya.

Kata Guntur, apa yang telah diraih Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) dalam ajang tersebut, maka menjadi tantangan, bagaimana kedepan para pemangku kepentingan serta stakeholders wisata bersama-sama dengan pemerintah daerah untuk mampu meningkatkan kunjungan wisata yang disertai dengan program inovasi pembangunan wisata secara berkelanjutan.

“Ya, seperti kata Menteri Pariwisata Arief Yahya, bahwa ajang ISTA merupakan ajang promosi sekaligus branding destinasi wisata ditingkat nasional maupun internasional. Terutama berdampak pada tingkat kunjungan wisata,” pungkasnya. (MC. Isen Mulang.1/engga)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *